Rabu, 15 Mei 2013

MENGENAL HATI YG BERZIKIR DAN TIDAK BERZIKIR

MENGENAL HATI YG BERZIKIR DAN TIDAK BERZIKIR


Hati manusia itu bisa di ibaratkan seperti kaca cermin. Dan setiap kali manusia melakukan dosa, maka sama dengan menggoreskan satu titik hitam (NUKTHOTUN SAUDA-UN) ke cermin hati. Bila melakukan dua kali dosa berarti menggoreskan dua titik hitam, bila tiga kali dosa, berarti tiga titik hitam, demikian
seterusnya. Jadi dosa-dosa itu bisa merubah hati manusia MENJADI HITAM DAN KOTOR tapi tidak merubah jasmani manusia. Meskipun manusia itu dosanya banyak, tetap tidak akan merubah jasmaninya, jika tampan ya tetap tampan. Adapun yang berubah itu adalah hatinya, bila semakin banyak berdosa maka hatinya akan semakin hitam akhirnya gelap.

Jadi hati manusia itu asalnya putih, tapi oleh karena terkena dosa dari mata, dari telinga, dari lisan, dari tangan dan kaki dst akhirnya mengumpul titik-titik hitam di cermin hati, sehingga hati menjadi hitam dan gelap. Lalu bila hatinya juga keras seperti batu, karena dalam Alqur-an ada ayat yang menerangkan :
FAHIYA KAL HIJAAROTI AU ASYADDU QOSWAH
“Maka dia (hatinya) seperti batu atau lebih keras (dari batu)”. Maka hatinya jadilah batu hitam.
Batu bahasa Arabnya HAJAR.
Hitam bahasa Arabnya ASWAD.
Bila digabung jadilah HAJAR ASWAD.

Kemudian disuruh mengecupnya supaya putih lagi. Tapi umumnya yang dikecup oleh orang-orang itu hanya HAJAR ASWAD yang di Timur Tengah saja, sedangkan hatinya sendiri (HAJAR ASWADnya) sendiri tidak pernah dikecup. Seharusnya HAJAR ASWAD nya sendiri itu dikecup dengan SAQOOLATAL QULUB (dengan pembersih hati) yakni DZIKRULLOH (ingat kepada Alloh) supaya bersih, bukan tetangganya yang disuruh ngecup. Dan bila hati (hajar aswadnya) tidak dikecup sendiri (dibersihkan dengan dzikir) maka akan hitam terus.AKIRNYA MENJADI HATI IBLIS LAKNAT TULLAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar